Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Jajat Sudrajat, S.KM
BERITA SEMARAK, MUKOMUKO – Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten MUKOMUKO Provinsi Bengkulu, jumlah komulatif penderita HIV/AIDS hingga akhir tahun 2023 ini sudah mencapai sekitar 32 kasus.
Dari jumlah kasus itu, sebanyak 16 orang penderita diantaranya meninggal dunia. Hal ini disampaikan Kepala Dinkes Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, S.KM melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Jajat Sudrajat, S.KM.
Ia menyebutkan, jumlah penderita HIV/AIDS yang meninggal dunia ini rata-rata usianya masih sangat produktif. Penyebab meninggal, karena dugaan kuat mereka tidak mau lagi mengkonsumsi obat secara rutin.
Sedangkan sebanyak 16 penderita HIV/AIDS yang masih ada hingga sekarang, kondisinya sehat karena rutin minum obat. Selain itu juga mereka rutin memeriksakan kondisi kesehatannya ke petugas RSUD Mukomuko.
“Itulah resiko bagi warga yang sudah terpapar. Kalau tidak rajin minum obat, ancamanya sangat fatal, bisa meninggal dunia,”kata Jajad, Sabtu (09/12/2023)
Jajad juga menambahkan, saat ini secara masif Dinkes terus melaksanakan upaya pencegahan penyebaran virus HIV/AIDS, di Mukomuko. Salah satu langkah untuk mencegah penyebaran virus HIV/AIDS dengan cara melaksanakan pemeriksaan rutin terhadap orang yang diduga sebagai pekerja seks.
Selain itu, pihaknya aktif melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan seks bebas atau melakukan tindakan yang dapat memicu tertularnya virus mematikan tersebut.
“Pemeriksaan dan sosialisasi terus kita lakukan agar masyarakat kita ini terhindar dari HIV/AIDS. Perlu masyarakat juga ketahui, penyakit ini gampang menular dan belum ditemukan obatnya. Selain itu sangat mematikan bagi pengindapnya. Maka dari itu, mulai sekarang jauhi tindakan yang dapat memicu tertularnya HIV AIDS,”sampainya.
Jajad menjelaskan, upaya dini untuk mencegah penyebaran HIV/AIDS di kabupaten Mukomuko bisa dilaksanakan dengan baik, sepanjang mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat.
Namun sebaliknya, jika masyarakat tidak ikut mendukung untuk memerangi penyebaran HIV/AIDS, maka upaya yang sudah dilakukan oleh Dinkes tidak akan membuahkan hasil.
“Semua memiliki peran untuk memerangi penyebaran HIV/ AIDS. Kami dari tenaga kesehatan akan selalu berusaha memeriksa dan memberikan obat. Begitu juga dengan masyarakat. Kami minta tidak melakukan tindakan yang dapat menularkan atau tertularnya virus tersebut,”harapnya.
Lanjutnya, perbanyak lah kegiatan positif seperti berolahraga dan memperbaiki iman sesuai kepercayaan yang dianut. Sebab jika sudah terkena virus HIV/AIDS ini, maka selamanya akan ketergantungan dengan obat untuk mencegah kematian.
“Yang pastinya hingga saat ini, virus tersebut belum ada obatnya. Maka dari itu kami minta masyarakat Mukomuko harus lebih berhati-hati dan memikirkan resiko,”tandasnya. (**)