Patah Tangan, Gigi Rontok hingga Terjun ke Jurang Terjadi di Jembatan Ini

Kondisi jembatan di Kecamatan Air Rami Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu

BERITA SEMARAK, MUKOMUKO – Jembatan swadaya yang terletak di Desa Bukit Mulya Kecamatan Air Rami Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu dikuatirkan masyarakat.

Tahun ini, bangun dengan lebar 3 meter dan panjang 5 meter itu telah menimbulkan korban luka.

Kepala Desa Bukit Mulya, Nuryanto mengatakan, kurun waktu 1 tahun terakhir, 3 warga mengalami kecelakaan di jembatan tersebut. Kata dia, walaupun tidak menimbulkan korban jiwa, namun jembatan itu rawan kecelakaan.

BACA JUGA : Dinas PUPR Mukomuko Pastikan Ganti Lantai 2 Jembatan di Desa Dusun Pulau

BACA JUGA : PUPR Mukomuko Bangun Jalan Air Hitam – Teluk Bakung

Kades Bukit Mulya mengungkapkan, kondisi jalan dari dua arah menurun.

“Kecelakaan pertama dialami oleh warga kami dengan kondisi patah tangan. Itu karena tumburan. Kemudian, juga dialami warga setempat saat menghindari kendaraan lain dan korban mengalami gigi rontok,” kata Kepala Desa, Jum’at (21/06/2024).

Masih kata Kepala Desa Bukit Mulya, kecelakaan ketiga dialami anak sekolah saat menghindari kendaraan lain.

BACA JUGA : Dinas PUPR Mukomuko Upayakan Penganan Jaringan Irigasi

BACA JUGA : PUPR Mukomuko Akan Ganti Lantai Jembatan di Kecamatan Air Rami

“Korban terjun ke jurang sedalam sekitar 5 meter,” jelasnya.

Jembatan tersebut, terang Kades, dibuat saat masih tergabung dengan Desa induk yakni Desa Rami Mulya Kecamatan Mukomuko Selatan Kabupaten Bengkulu Utara.

Ia mengakui, beberapa waktu yang lalu, Dinas PUPR Kabupaten Mukomuko telah turun ke lokasi.

BACA JUGA : Gunakan DAK Sebesar Rp 2.6 Miliar, Dinas PUPR Mukomuko Rehab Infrastruktur Irigasi

“Ada Dinas PUPR Mukomuko datang. Kalau enggak salah ahir tahun 2023. Mereka menyampaikan akan diupayakan di bangun tahun ini (2024),” ujar dia.

Menurut dia, jembatan tersebut seyogyanya dibangun, sebab kondisinya yang sempit. Selain itu, ujar kades, jalan itu juga bisa digunakan sebagai jalur evakuasi tsunami.

“Itu bisa juga di gunakan masyarakat sebagai jalur evakuasi tsunami, mengingat kondisi jalan yang lebih baik (aspal).” pungkasnya. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *