Hamdan, SKM, Kabid Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu
BERITA SEMARAK, MUKOMUKO – Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu membeberkan tentang penyakit Tuberkulosis atau lebih dikenal dengan sebutan TBC.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu, Bustam Bustomo, SKM melalui Kepala Bidang (Kabid) Pemberantasan Penyakit Menular, Hamdan mengatakan, TBC merupakan penyakit yang penyerang sistem pernafasan. Kata dia, penyakit yang menyerang paru – paru ini dipicu dengan adanya bakteri yang bernama mycobacterium tuberculosis.
BACA JUGA : Dinkes Mukomuko Sosialisasi Penggunaan Serbuk Abate
BACA JUGA : Dinkes Mukomuko Tambah Armada di Puskesmas
“Bakteri mycobacterium tuberculosis ini disebut juga dengan istilah bakteri TBC. Nah, penularan (penyakit) ini melalui media udara,” kata Kabid Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Selasa (03/12/2024).
Dijelaskan Kabid Pemberantasan Penyakit Menular, ada 2 tahap seseorang terkena penyakit ini, yakni, tahap awal dan lanjutan. Menurutnya, setiap tahun tidak mesti sama.
“Ada 2 tahap seseorang terkena TBC. Iya, enggak sama. Pertama, boleh dikatakan umum seperti, batuk yang menyerang dan berlangsung lebih dari 3 pekan dan jenis (batuknya) berdahak atau tidak jarang ada darahnya (saat batuk),” jelasnya.
BACA JUGA : DPRD Mukomuko Dukung Optimalisasi Pelayanan Kesehatan
BACA JUGA : Dinkes Mukomuko Cegah Stunting Dengan Ini
Kemudian, terang Kabid Pemberantasan Penyakit Menular, tahapan berikutnya adalah seseorang akan mengalami capek yang tidak seperti biasanya. Lalu, tahap berikutnya akan mengalami demam.
“Demam yang disertai keringat malam, atau bahasa masyarakatnya keringat dingin. Kemudian selera makan hilang, dan salah satu akibatnya turunnya berat badan. Untuk anak-anak, ini akan menjadi masalah tersendiri, yakni sulit untuk menaikkan berat badan,” terang Kabid Pemberantasan Penyakit Menular.
Setelah gejala tersebut, ujar Kabid Pemberantasan Penyakit Menular, akan timbul gejala lanjutan. Fase ini juga disebut dengan istilah tahap aktif.
BACA JUGA : DPRD Kabupaten Mukomuko Minta Dinkes Lakukan Pengasapan
Kabid Pemberantasan Penyakit Menular menjelaskan, di fase ini, seseorang akan mengalami batuk berdahak, nyeri pada dada dan sakit saat bernafas atau batuk.
“Masih di fase aktif, gejala lainnya adalah demam, dingin (kedinginan) keringat dingin lelah, kendala pada nafsu makan dan berat badan,” ujar Kabid Pemberantasan Penyakit Menular.
Kabid Pemberantasan Penyakit Menular mengungkapkan, ada beberapa langkah pencegahan penyakit TBC yakni, dengan vaksinasi.
BACA JUGA : Bupati Mukomuko Peduli Ahlak Generasi Muda
“Iya, salah satu upaya pencegahan adalah dengan memberikan vaksin jenis bacille Calmette-Guerin atau BCG. Vaksin ini direkomendasikan untuk beberapa orang yang memiliki risiko tertular bakteri TBC. Kemudian ada upaya – upaya lainnya yang bisa dilakukan untuk pencegahan,” ungkapnya.
Kabid Pemberantasan Penyakit Menular menjelaskan, ada perbedaan antara batuk biasa dan batuk yang disebabkan oleh TBC atau gejala awal TBC.
“Perlu diketahui, batasan antara batuk TBC dan batuk biasa dapat dilihat dari gejala pendamping yang muncul. Kalau TBC seperti yang saya jelaskan tadi, lalu bagaimana dengan batuk biasa.? Nah, batuk biasa, gejala umumnya adalah tidak disertai dengan gejala khas lainnya. “pungkasnya. (ADV).