Pengasapan atau fogging yang dilakukan oleh Puskesmas Air Dikit di Desa Dusun Baru Kecamatan Air Dikit Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu
BERITA SEMARAK, MUKOMUKO – Anggota DPRD Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu, Antonius Dalle, SP, meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) segera melakukan pengasapan atau fogging) menyusul bertambahnya jumlah kasus Demam berdarah dengue atau DBD.
Anton sapaan akrab Antonius Dalle, mengatakan, walaupun fogging bukan merupakan strategi utama dalam mencegah perkembangbiakan DBD, namun setidaknya dapat membasmi hewan khususnya pembawa (vektor) penyakit DBD.
BACA JUGA : DPRD Mukomuko Minta, Satpol PP Tegakan Perda Hewan Ternak
“Pengasapan itu kan nggak dilakukan rutin. Tapi saat suatu wilayah dengan jumlah kasus tinggi. Nah, jadi, fungsi fogging adalah memberantas nyamuk sebagai vektor DBD itu sendiri. Oh iya, itu penting,” kata Anton yang menjabat sebagai Ketua Komisi III DPRD Mukomuko, Jumat (05/04/2024).
Fogging, sambung Ketua Komisi III DPRD Mukomuko, bukan merupakan upaya pencegahan yang efektif dan efisien. Kata dia, pencegahan lebih kepada Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
“PSN ini kan sering dikampanyekan oleh Nakes, seperti mengontrol tempat – tempat air, lingkungan yang bersih, menghindari kontak langsung dengan nyamuk dengan menggunakan anti nyamuk seperti kelambu atau menabur abate di tempat penampungan air. Intinya, lingkungan yang bersih dan sehat,” jelasnya.
BACA JUGA : Tekan Jumlah Penderita HIV /AIDS, Komisi II DPRD Mukomuko Ajak Dinkes Tingkatkan Sosialisasi
BACA JUGA : Jelang Lebaran, Komisi II DPRD Mukomuko Minta Disperindagkop dan UKM Pantau Ketersediaan Gas LPG
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu melalui Sekretaris Dinas (Sekdis) Jajad Sudrajat, SKM kepada beritasemarak.com tidak membantah adanya penambahan jumlah kasus DBD. Kata dia, jumlah kasus per Maret 2024, tercatat ada 85 orang yang dinyatakan mengindap penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
Jajad juga menyampaikan, jumlah tersebut bertambah 5 orang dari bulan sebelumnya. Dari seluruh kasus, rata-rata terbanyak di 3 Kecamatan, yakni, Kecamatan Lubuk Sanai, Penarik dan Kota Mukomuko.
“Dari 85 orang, 2 diantaranya meninggal dunia. Kasus (meninggal dunia) dari Kota Mukomuko. Bayi dan lansia mas” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Jum’at (05/04/2024).
BACA JUGA : 7 Kecamatan di Mukomuko Masuk Zona Merah, Ini Kata Komisi I DPRD Mukomuko
Dinas Kesehatan, terangnya, tidak henti-hentinya melakukan upaya untuk memutuskan penyebaran virus dengue dan ditularkan lewat nyamuk Aedes aegypti.
“Kita libatkan pemerintah desa yang berkoordinasi dengan puskesmas untuk menekan penyebaran virus ini. Kalau untuk wilayah yang banyak kasusnya, kita lakukan pengasapan,” terangnya.
BACA JUGA : Dinas Pertanian Mukomuko Ungkap Syarat Masuk Program Replanting, Ini Syaratnya
Tahun lalu, ujar Sekretaris Dinas Kesehatan, jumlah kasus DBD mencapai 126 kasus. Angka tersebut, meningkat 3 kali lipat lebih jika dibandingkan tahun 2022 yakni 35 kasus.
“5 orang meninggal dunia tahun 2023.” pungkasnya. (ADV /SEKWAN).