Kondisi terkini akibat banjir bandang
BERITA SEMARAK, PESISIR SELATAN – Banjir bandang, atau masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatra Barat menyebutnya dengan sebutan Galodo yang terjadi pada Jumat (08/03/2024) sekitar pukul 02.15 wib membawa duka.
10 Orang dinyatakan hilang dalam peristiwa itu. Dari jumlah korban hilang, 2 diantaranya telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sedangkan sisanya masih dalam pencarian.
Korban yang dinyatakan hilang berasal dari beberapa wilayah. Infrastruktur di wilayah tersebut juga rusak, jaringan dan arus listrik terputus.
BACA JUGA : Hujan Deras Guyur Wilayah Pesisir Selatan, Ribuan Rumah Diperkirakan Terendam, Akses Jalan Terputus
Dua wilayah yang diterjang galodo berada di sekitar 25 kilometer arah ke bukit dari ruas Jalan Nasional Padang – Bengkulu.
Kapolres Pesisir Selatan Polda Sumatera Barat AKBP Nurhadiansyah, S.I.K dalam keterangan tertulisnya menyampaikan, bencana terjadi di wilayah hukum Polsek Sutera. Kata dia, banjir terjadi di beberapa titik yakni, nagari Amping Parak Timur, nagari Surantih, Aurduri Surantih, Amping Parak, Koto Nan Tigo Selatan Surantih dan nagari Rawang Gunung Malelo Surantih.
BACA JUGA : Ketua DPD II Golkar Mukomuko Bocorkan Kriteria Calon Wakil
“Sejak sore (Kamis, 07/03 /2024) curah hujan di wilayah tersebut tinggi dan menyebabkan debet air dari bukit sekitar mengalir hingga tidak tertampung di sungai, saluran air dan meluap ke jalan raya dipenyeberangan Surantih. Ketinggian air sekitar 50 cm dan menyebabkan akses jalan tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda 4, maupun sebagian roda 2, “kata Kapolres Pesisir Selatan, Jum’at (08/03 /2024).
Selain itu, terang Kapolres, peristiwa tersebut mengakibatkan terhambatnya kendaraan yang melintas di lokasi.
BACA JUGA : Golkar Buka Peluang Koalisi di Pilkada Mukomuko
“Kapal bagan yang diikatkan atau parkir dijembatan Surantih pun banyak yang hanyut kelaut karena derasnya air dan tambangnya (bagan) putus,” terang Kapolres.
Kapolres Pesisir Selatan juga mengungkapkan, di wilayah Nagari Ganting Mudiak Utara Surantih pun tak luput dari lonsor. Akibatnya, selain fasilitas umum dan rumah milik warga, 10 orang dinyatakan hilang.
“Akses jalan menuju lokasi susah dilewati karena terjadi beberapa titik longsor. Untuk korban (tertimbun) ada 10 orang, 2 diantaranya telat ditemukan atas nama Siir dan Fifi,” jelas Kapolres.
BACA JUGA : Kejari Mukomuko Tetapkan 10 Orang Tersangka Kasus Korupsi
Berikut jumlah fasilitas umum dan rumah warga yang terdampak :
- Mesjid : 1 unit (Darul Ihsan)
- Rumah : 14 buah
Daftar nama orang yang dinyatakan hilang tertimbun longsor :
- Siis, laki-laki, (50) Sikumbang, Ganting Langgai Ken. Ganting Mudiak Utara Surantih Kecamatan Sutera
- Isum, laki-laki (25), Sikumbang, Ganting Langgai Ken.Ganting Mudiak Utara Surantih Kecamatan Sutera
- Fajra, laki-laki (29), Caniago, Sikumbang, Ganting Langgai Ken. Ganting Mudiak Utara Surantih Kecamatan Sutera.
- Mira, Perempuan (24) Sikumbang, Ganting Langgai Ken. Ganting Mudiak Utara Surantih Kecamatan Sutera.
- Hafip, laki-laki (1) Sikumbang, Ganting Langgai Ken. Ganting Mudiak Utara Surantih Kecamatan Sutera
- Idep, laki-laki (27) Jambak, Langgai Ken. Ganting Mudiak Utara Surantih Kecamatan Sutera
- Fifi, Perempuan (24) Jambak, Sikumbang, Ganting Langgai Ken. Ganting Mudiak Utara SurantihS Kecamatan Sutera ( telah ditemukan )
- Sara, Perempuan (5), Jambak, Sikumbang, Ganting Langgai Ken. Ganting Mudiak Utara Surantih Kecamatan Sutera.
- Batal, laki-laki (56) Sikumbang, Sikumbang, Ganting Langgai Ken. Ganting Mudiak Utara Surantih Kecamatan Sutera.
- Siir, laki-laki (54) Sikumbang, Ganting Langgai Ken. Ganting Mudiak Utara Surantih Kecamatan Sutera (telah ditemukan). (**)