Komisi II DPRD Mukomuko Dukung Inovasi Pemda Tekan Laju Inflasi

Wakil Bupati Mukomuko,Wasri, saat mengikuti Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2024 Yang dipimpin Langsung oleh Presiden Republik Indonesia dari Istana Negara Secara Virtual di Ruang Mediacenter Dinas Kominfo Mukomuko

BERITA SEMARAK, MUKOMUKO – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu dukung upaya pemerintah daerah (Pemda) untuk menekan laju inflasi di daerah ini.

Ketua Komisi II DPRD Mukomuko, Wisnu Hadi mengatakan, inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Kata dia, ada beberapa sebab terjadinya inflasi, diantaranya adalah peredaran uang yang meningkat di masyarakat akibat merosotnya nilai mata uang.

BACA JUGA : Anggota Komisi I DPRD Mukomuko Ajak Masyarakat Sadar Hukum, Kades : Lebih Efektif Memberikan Pemahaman

BACA JUGA : Kepala Sentra Layanan UT Beri Isyarat di Pilkada Mukomuko 2024

“Peristiwa ini membuat harga barang ikut naik. Kemudian, depresiasi nilai tukar terhadap uang asing yang menyebabkan harga impor naik dan biaya produksi meningkat. Lalu, gangguan suplay atau distribusi barang ke wilayah,” kata Ketua Komisi II DPRD Mukomuko, Jumat (12/07/2024).

Disperindagkop dan UKM Mukomuko yang bekerjasama dengan Perwakilan Bank Indonesia membuka pasar murah di Kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu

Dijelaskan Ketua Komisi II DPRD Mukomuko, Pemerintah Daerah Kabupaten Mukomuko telah melakukan berbagai upaya untuk menekan laju inflasi, diantaranya dengan menggelar pasar murah di beberapa tempat, perkuatan ketahanan pangan dan budidaya holtikultura.

BACA JUGA : Dedikasi Pria Asal Mukomuko di Dunia Pendidikan, Dari Guru Hingga 14 Tahun Jadi Kepala Sentra Layanan

BACA JUGA : Dinkes Mukomuko Sosialisasi Penggunaan Serbuk Abate

“Tentu ini langkah yang baik yang dilakukan oleh pemerintah daerah agar harga kebutuhan pokok terus pada posisi seharusnya (normal), terutama kebutuhan pokok,” terang dia.

Ketua Komisi II DPRD Mukomuko menjelaskan, inflasi akan berdampak langsung kepada masyarakat terutama daya beli dan perekonomian rakyat.

Pasar murah yang dilaksanakan di Kecamatan Air Manjuto Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu

“Inflasi masih menjadi salah satu masalah di Indonesia, termasuk di Kabupaten Mukomuko,” jelasnya.

Diketahui, Pemerintah Daerah Kabupaten Mukomuko melalui beberapa OPD telah melakukan upaya untuk memakan laju inflasi.

BACA JUGA : DPMD Mukomuko Ungkap Mekanisme Penyaluran DD dan ADD tahun Anggaran 2024

Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah atau Disperindagkop dan UKM Kabupaten Mukomuko beberapa waktu yang lalu telah menggelar pasar murah di 5 tempat.

Kepala Dinas Perindag, Kop dan UKM Kabupaten Mukomuko, Nurdiana mengatakan, instansinya bekerjasama dengan Perwakilan Bank Indonesia membuka pasar murah di 5 tempat. Kata dia, kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk menekan laju inflasi.

Bupati Mukomuko, Sapuan (pakai topi) saat menghadiri bazar pasar murah di halaman kantor ketahanan pangan Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu

“Tim pengendalian inflasi daerah atau TPID Kabupaten Mukomuko bekerjasama dengan Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu telah menggelar pasar murah di 5 tempat,” kata Kepala Disperindagkop dan UKM Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu, Jum’at (12/07/2024) di ruang kerjanya.

Selain, Dimas Pertanian Kabupaten Mukomuko menggelar kegiatan tanam padi gogo di Kacamatan Malin Deman.

Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu saat ini melakukan kegiatan tanam padi gogo di Kacamatan Malin Deman

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Pitriyani Ilyas mengatakan, Pemerintah Daerah berkomitmen mendukung percepatan penambahan areal tanam atau PAT di Provinsi Bengkulu.

Kata dia, Pemerintah Daerah melalui Dinas Pertanian berkomitmen dan mendukung percepatan program penambahan areal tanam atau PAT di Provinsi Bengkulu.

“Alhamdulillah, hari ini bersama Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Provinsi Bengkulu, TNI, Polri dan unsur lainnya melaksanakan tanam padi areal pertanian di Desa Lubuk Talang Malin Deman,’’ kata Kepala Dinas Pertanian, Jum’at -(12/04 /2024).

BACA JUGA : Entas Kemiskinan, Pemda Mukomuko Ajak Warga Ikut KB

Dia menjelaskan, program ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional. Harapannya, program ini ada dampak positif sesuai dengan tujuan program ini yakni ketahanan pangan nasional dan menekan laju inflasi di daerah ini.

Di lain sisi, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko pun melakukan upaya untuk menekan laju inflasi. Hal ini terlihat melalui Surat edaran Bupati Mukomuko nomor 500/11/B.4/1/2024.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko, Elxsandi Ultria Dharma mengatakan, salah satu ditindaklanjuti surat edaran itu dengan menggerakkan seluruh pegawainya untuk budidaya tanaman hortikultura di pekarangan rumahnya masing-masing.

BACA JUGA : Dinas P2KBP3A Mukomuko Gelar Mini Lokakarya TPPS di Balai PKB Air Rami

“Tanaman hortikultura itu seperti cabai merah, cabai rawit, bawang merah, tomat dan jenis lainnya. Tindakan ini bisa diketegorikan dalam program pengendalian inflasi daerah. Iya, beliau (Bupati) mengajak seluruh pegawai dan masyarakat di seluruh tingkat, desa, Kecamatan Dinas untuk menggalakan gerakan menanam, ” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko, Jum’at (12/07/2024).

Dia mengutarakan, naiknya kebutuhan pokok akhir – akhir ini lantaran ketersediaan barang sangat terbatas akibat kurangnya pasokan barang dari luar daerah.

Kelurahan naiknya harga barang pun disampaikan oleh warga Desa Arga Jaya Kecamatan Air Rami.

BACA JUGA : Dinas P2KBP3A Mukomuko Realisasikan Inpres Tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Kampung KB

Ruminah (36), ibu muda yang tinggal di Kecamatan Air Rami Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu mengatakan harga cabai di pasar Arga Jaya (SP1) melejit hingga Rp 70 ribu. Padahal, harga sebelumnya berkisar di angka 50 ribu.

Kemudian, Giyanti (23), warga yang berjual sayur masak mengeluhkan hal yang sama. Kata dia, bahan-bahan untuk dirinya berjualan melonjak.

“Cabai naik, kalau ayam turun Rp 2 sampai Rp 3 ribu. Saya kan jualan gulai (sayur) masak, cabai ini salah satu bahan yang wajib ada,” kata Giyanti.

Upaya lain juga dilakukan oleh Pemda Mukomuko, yakni menjalin kerja sama dengan 3 Kabupaten di Sumatera Barat yakni Kabupaten Lima Puluh Kota, Kota Payakumbuh dan Solok.

BACA JUGA : Tekan Laju Inflasi, Dinas Pertanian Mukomuko Lengkapi Peralatan Pengolahan Komoditas Hortikultura

Sekretaris Daerah (Sekda) mengatakan, kerjasama dengan 3 Kabupaten ini dalam upaya stabilisasi harga kebutuhan pangan di Kabupaten Mukomuko.

“Ini juga menjadi salah satu upaya Pemda untuk menekan angka inflsi. Kenapa kita pilih Kabupaten – Kabupaten ini, pertama, Kabupaten Solok terkenal dengan produsen tanaman hortikultura. Kemudian, Payakumbuh dengan penghasil telur, daging ayam, dan beberapa komoditas lainnya,” kata Sekda Mukomuko.

“Enggak bisa kita pungkiri, kita ini masih mengandalkan pasokan dari 3 daerah ini. Ya jujur saja, kalau mengadalkan dari daerah, saya rasa masih kurang kalau untuk mencukupi untuk kebutuhan konsumsi bagi masyarakat.” pungkasnya. (ADV /SEKWAN).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *