Lokasi kegiatan lounching maskot Pilkada tahun 2024 di Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu
BERITA SEMARAK, MUKOMUKO – Setelah Front Pembela Rakyat atau FPR Kabupaten Mukomuko, kini Lembaga Pengawasan Kebijakan Pemerintahan dan Keadilan (LP.K-P-K) menyoroti kegiatan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu.
Ketua LP.K-P-K Kabupaten Mukomuko, M. Toha menilai, KPUD Mukomuko mempertontonkan pemborosan anggaran. Kata dia, peluncuran maskot Pilkada tahun 2024 jauh dari kata ramai alias sepi pengunjung.
BACA JUGA : FPR Mukomuko Geram Atas Pemborosan Anggaran oleh KPU
BACA JUGA : FPR Mukomuko Nilai, Pasar Murah Hanya Seremonial dan Rentan Timbulkan Konflik Sosial
“Tujuan acara ini kan kegiatan untuk masyarakat, agar khalayak bisa mengetahui apa maskot Pemilukada tahun 2024 dan apa saja tahapan dari proses pelaksanaan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah,” kata Ketua LP.K-P-K Mukomuko, Sabtu (15/06 /2024) di lokasi kegiatan.
Dari pengamatan di lokasi kegiatan, terang Ketua LP.K-P-K Mukomuko, acara yang digagas oleh KPUD itu, selain sepi dari pengunjung, yang tampak sebagian besar adalah penyelenggara pemilu.
“Dari pantauan di lapangan, yang datang (peserta) lebih banyak diikuti oleh para penyelenggara pemilu. Bisa jadi mereka (KPU) minim sosialisasi,” terang dia.
BACA JUGA : FPR Berharap, Kejari yang Baru Dilantik Lanjutkan Pemberantasan Kejahatan Paling Jahat
BACA JUGA : Pemda Mukomuko Dukung Program Gerakan Tanam Padi Gogo
Dijelaskan Ketua LP.K-P-K Mukomuko, masyarakat banyak mempertanyakan masalah pembagian kupon yang terkesan tidak terbuka. Padahal, ujar Toha, masyarakat juga memiliki hak untuk mendapat kupon tersebut.
Ketua LP.K-P-K Mukomuko menyebut, seyogyanya, anggaran bisa dialihkan untuk kegiatan lain yang lebih menyentuh kepada masyarakat kalangan bawah dengan membangun infrastruktur.
“Kegiatan seperti ini, KPU Mukomuko sama dengan mempertontonkan bagaimana menghambur-hamburkan anggaran yang seharusnya bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat bagi Kabupaten Mukomuko,” ujar dia.
BACA JUGA : Golkar Bakal Terima Dana Bantuan Partai Politik Terbesar dari APBD Mukomuko, Hanura 30 Juta Lebih
“Padahal, dana sebesar Rp 25,3 miliar adalah hibah dari Pemda Mukomuko ditengah kesulitan anggaran yang dihadapi oleh Pemerintah Daerah. Artinya, dengan menghibahkan dana ke KPU, banyak kegiatan bisa jadi seperti pembangunan yang seharusnya dilaksanakan dan bermanfaat bagi masyarakat, dialihkan untuk kegiatan semacam ini, “imbuhnya.
Ketua LP.K-P-K Mukomuko menduga ada pembengkakan anggaran dalam kegiatan tersebut. Ia pun akan melaporkan dugaan tersebut ke Kejaksaan Tinggi Bengkulu.
BACA JUGA : Curhat Emak-emak di Mukomuko Jelang Idul Adha : Harga Cabai Mahal
“Penyelenggaraan acara launching maskot Pilkada dengan mengundang artis ibukota itu salah satu bentuk tidak menghargai anggaran yang diberikan oleh Pemda, sebab acara ini menelan anggaran sekitar Rp 1 Miliar rupiah. Kita akan melaporkan hal ini ke Kejaksaan Tinggi Bengkulu, “tegasnya.
Ketua LP.K-P-K Mukomuko berharap, KPUD bisa mempertanggungjawabkan kegiatan yang digunakan. (**).