Musim Penghujan, Dinkes Ingatkan Masyarakat Waspada DBD

Foto : fogging atau pengasapan sebagai salah satu upaya untuk menanggulangi penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD).

BERITA SEMARAK, MUKOMUKO – Saat ini, wilayah Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu sering dilanda hujan. Untuk mengantisipasi tumbuh dan penyebaran nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD), Dinas Kesehatan meminta masyarakat untuk waspada.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, SKM mengingatkan, kasus DBD bisa ditekan atas peran serta masyarakat. Kata dia, penyebaran virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus betina ini bisa ditekan dengan gerakan 3M Plus.

“Sudah sering kita sampaikan dan akan terus kita sampaikan tentang nyamuk DBD ini, terlebih saat musim hujan. Banyak langkah untuk menekan penyebaran DBD diantaranya adalah menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas, “kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu, Selasa (03/12/2024).

BACA JUGA : DPMD Mukomuko Ungkap Mekanisme Penyaluran DD dan ADD tahun Anggaran 2024

BACA JUGA : Bupati Mukomuko Peduli Ahlak Generasi Muda

Kepala Dinas Kesehatan menyampaikan, instansinya juga terus berupaya untuk menyampaikan edukasi kepada masyarakat melalui UPT Puskesmas yang tersebar di 15 Kecamatan.

Selain itu, ujar Kadis, upami pengasapan atau funging juga dilakukan. Menurutnya, upaya ini hanya salah satu langkah untuk memutuskan mata rantai penyebaran nyamuk DBD.

Dijelaskan Kadis Kesehatan, pihaknya telah menambah anggaran untuk kegiatan pengasapan.

BACA JUGA : Dinkes Mukomuko Beberkan Tentang Penyakit TBC

BACA JUGA : Dinkes Mukomuko Sosialisasi Penggunaan Serbuk Abate

“Iya, kita sudah mengalokasikan dana tambahan untuk kegiatan fogging (pengasapan),” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Selasa (03/12/2024).

Langkah ini, ujar Kepala Dinas Kesehatan, merupakan bentuk keseriusan dalam menanggulangi penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) yang mengalami peningkatan jumlah kasus tahun 2024.

Kepala Dinas Kesehatan berharap, dengan penambahan jumlah anggaran bisa mempercepat penanganan. Selain itu, pihaknya juga dapat menekan jumlah kasus dengan meminimalisir penyebaran nyamuk Aedes aegypti ini.

BACA JUGA : Dinkes Mukomuko Beberkan Tentang Penyakit TBC

“Benar, ada penambahan anggaran untuk pengasapan. Iya, di APBD Perubahan. Kalau di APBD (murni) kuotanya hanya 30 kali fogging,” ujar Kepala Dinas.

Lebih jelas Kadis mengungkapkan, adanya lonjakan kasus menjadi pertimbangan untuk menambah kuota pengasapan (fogging). Kadis Kesehatan mengakui keterbatasan dana untuk pengasapan.

“Alhamdulillah, dengan adanya penambahan anggaran di APBD Perubahan, Insyaallah kami dapat menangani lebih banyak kasus. Kalau untuk 1 kali pengasapan, itu racun (nyamuk) nya sekitar 1 liter dan BBM (solar) sekitar 20 liter. Kalau totalnya lebih kurang sekitar Rp 2 juta untuk 1 titik,” imbuhnya.

Diketahui, berdasarkan data yang ada di Dinas Kesehatan, terhitung Januari sampai dengan Oktober 2024, tercatat ada 545 kasus dan 5 diantaranya meninggal dunia.

Ini rincian kasus DBD :

  1. Januari :54 kasus.
  2. Fébruari : 100 kasus.
  3. Maret : 71 kasus
  4. April: 76 kasus.
  5. Mei: 100 kasus
  6. Juni: 48 kasus
  7. Juli: 31 kasus
  8. Agustus: 21 kasus
  9. September: 15 kasus
  10. Oktober: 18 kasus. (ADV).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *