Polio Bisa Menular.!! Bawa Segera Anak Anda ke Puskesmas untuk Imunisasi, Gratis

Jajad Sudrajat, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu

HARIAN SEMARAK BENGKULU, MUKOMUKO – Poliomyelitis (poliomielitis) atau masyarakat menyebutnya dengan penyakit polio adalah salah satu penyakit menular yang menyerang sistem saraf dalam tubuh.

Polio merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus poliovirus yang menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan kerusakan pada sistem saraf motorik.

Akibat dari virus poliovirus ini adalah kelumpuhan pada otot, baik yang bersifat sementara maupun permanen. Pada kasus yang lebih berat, polio dapat memengaruhi kemampuan bernapas dan menelan pada anak.

BACA JUGA : Dinkes Mukomuko Sosialisasi Penggunaan Serbuk Abate

BACA JUGA : Dinkes Mukomuko Tambah Armada di Puskesmas

Dampak serangan dari virus ini tidak dapat disembuhkan sepenuhnya. Namun, saat ini telah ada vaksinasi yang dapat mencegah penularan polio.

Otoritas pengarah dan koordinator Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk kesehatan masyarakat global atau World Health Organization (WHO) menyebut, virus polio sering kali menyerang balita atau anak berusia di bawah 5 tahun, terutama apabila belum melakukan vaksinasi polio.

Tidak hanya anak-anak, virus poliovirus juga kemungkinan juga bisa menyerang orang dewasa. Virus poliovirus masuk melalui rongga mulut, hidung, dan menyebar ke dalam aliran darah.

BACA JUGA : Tekan Jumlah Penderita HIV /AIDS, Komisi III DPRD Mukomuko Ajak Dinkes Tingkatkan Sosialisasi

BACA JUGA : Optimalisasi Pelayanan, Dinkes Mukomuko Bakal Pindahtugaskan Para Nakes

Penyakit polio sangat mudah menular melalui kontak langsung dengan feses penderita polio, atau lewat konsumsi makanan dan minuman yang telah terkontaminasi virus.

Virus poliovirus juga dapat menyebar melalui percikan air liur (droplet) yang keluar dari mulut penderita polio saat bersin ataupun batuk dan terhirup oleh anak yang berada di dekatnya, tetapi ini lebih jarang terjadi.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu, Bustam Bustomo melalui Sekretaris Dinas (Sekdis) Jajad Sudrajat mengatakan, masih ada masyarakat yang belum paham tentang virus poliovirus.

BACA JUGA : Dinkes Mukomuko Cegah Stunting Dengan Ini

Kata dia, seseorang yang terserang akan mengalami gejala yang tidak berarti, bahkan beberapa kasus tidak menimbulkan gejala apa pun.

Dijelaskanya, biasanya timbul 3 jenis gejala infeksi yaitu abortif, nonparalisis, dan paralisis. Ketiga gejala ini memiliki tanda dan gejala yang sedikit berbeda.

Selain itu, kata Sekdis Kesehatan, terdapat pula sindrom pascapolio yang baru muncul bertahun-tahun setelah infeksi polio.

BACA JUGA : Tentang Stunting, Dinas Kesehatan Mukomuko : Masyarakan Harus Tahu

“Gejala pertama adalah Abortif dengan tanda-tanda dan gejala polio dari jenis ini dapat berlangsung selama 2-3 hari. Gejala yang muncul mungkin menyerupai flu biasa, dan disertai pula dengan demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot atau linu, sakit tenggorokan, sakit perut, hilangnya nafsu makan, mual dan muntah,” kata Sekdis Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Senin (17/07/2024).

Gejala kedua, terang Jajad, adalah Nonparalisis yang bersifat ringan dan cenderung tidak mengakibatkan kelumpuhan. Menurutnya, selain memiliki gejala seperti flu yang lebih parah.

“Efek gejala ini, nyeri atau kekakuan leher, sakit atau kaku pada lengan atau kaki dan sakit kepala parah,” terang dia.

BACA JUGA : Habiskan Dana 32 Miliar, Dinas Kesehatan Mukomuko Lengkapi Fasilitas Puskesmas

Sekretaris Dinas Kesehatan membeberkan, gejala berikutnya adalah Paralisis. Dalam kasus ini, awalnya seseorang tampak tidak jauh berbeda dengan nonparalisis.

“Gejala yang timbul umumnya akan lebih parah. Tanda-tandanya adalah rasa sakit yang hebat, kesemutan atau sensasi seperti ada yang menusuk, kejang otot atau kedutan, hilangnya refleks tubuh, ketegangan otot yang terasa nyeri dan tungkai atau lengan terasa lemah,” bebernya.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko menjelaskan, dalam polio ada juga yang namanya sindrom pascapolio.

BACA JUGA : Radhika Care, Rumah Sunat Gratis untuk Anak Yatim dan Mualaf

Disampaikan Sekdis Kesehatan, ada kemungkinan gejala kembali lagi muncul atau kemungkinan terjadinya perburukan bertahun-tahun setelah anak terinfeksi polio.

“Tanda – tandanya adalah lemah otot dan sendi, lebih mudah merasa lemah atau lesu, nyeri otot yang semakin memburuk, penyusutan otot, kesulitan bernapas dan menelan atau disfagia,” jelasnya.

Dia menegaskan, polio adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan secara total.

“Pengobatan yang dilakukan hanya bertujuan untuk meredakan gejala, mempercepat proses penyembuhan, dan pencegahan komplikasi. Nah, penyakit ini juga dapat menyebabkan cacat fisik, kelainan bentuk tulang, bahkan kematian,” ujar dia.

BACA JUGA : Ribuan Keluarga di Mukomuko Tidak Menerima Bansos Tahun Ini

Penyakit polio pada anak, sambungnya, bisa dicegah dengan vaksinasi. Ia mengajak, seluruh masyarakat yang memiliki anak berusia 0 hingga 7 tahun untuk ikut program ini.

“Saya mengajak seluruh masyarakat di Kabupaten Mukomuko yang memiliki anak 0 sampai 7 tahun untuk mengikuti imunisasi polio. Jadwalnya dari tanggal 23 Juli hingga 17 Agustus 2024. Iya, bisa mendatangi Puskesmas terdapat. Gratis kok.” pungkasnya. (**).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *