Diduga Tulis Komentar Jelek tentang Pendiri Pondok Pesantren, Pria di Mukomuko Minta Maaf

Screenshot vedeo permintaan maaf JZ di akun media sosial facebook

BERITA SEMARAK, MUKOMUKO – Seorang pria berinisial JZ, asal Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu meminta maaf secara live di akun media sosial facebook miliknya lantaran diduga menuliskan kata jelek di kolom komentar, Senin (01/07 /2024).

JZ mengaku salah dan meminta maaf kepada pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Alfattah Nailul Anwar, Miftachul Huda atau Gus Huda dan jemaahnya.

BACA JUGA : 58 Klup Bakal Merumput di Open Turnamen Bandar Ratu Cup II Mukomuko

BACA JUGA : Pimpinan Partai di Mukomuko, Bocorkan Asal Calon Wakil Bupati dalam Pilkada 2024

“Saya, atas nama JZ, meminta maaf sedalam – dalam dan sebesar – besarnya, kepada bapak dan seluruh jemaahnya, atas komentar jelek saya tentang beliau di postingan saudara im*m,” kata JZ dalam postingan yang diunggah di akun media sosial facebook miliknya dengan menandai 98 pengguna media sosial lainnya.

“Dan saya tidak akan mengulangi lagi perbuatan saya. Apabila saya mengulangi perbuatan saya, saya siap di proses secara hukum. Saya berjanji tidak akan menghapus postingan ini. Demikian pernyataan ini saya buat,” sambung JZ dalam postinganya.

BACA JUGA : Pekan Depan, Kejari Mukomuko Bakal Panggil Sejumlah ASN dalam Kasus 20 Persen

BACA JUGA : Tahun 2024, Tidak Ada Desa Tertinggal di Kabupaten Mukomuko

Pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Alfattah Nailul Anwar, Miftachul Huda atau Gus Huda kepada beritasemarak.com membenarkan hal itu. Kata dia, JZ menulis kata jelek di kolom komentar pada postingan milik salah satu jemmahnya.

“Benar, JZ menuliskan kata jelek tentang saya di kolom komentar facebook milik salah satu jemaah beberapa waktu yang lalu,. Ia meminta maaf tadi malam (Senin, 01/07/2024) dinihari,” kata Gus Huda, Senin (01/07/2024).

BACA JUGA : Tunjang PAD, Pemda Mukomuko Usulkan Pembangunan 5 Pasar Tradisional ke Kementerian Perdagangan

Pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Alfattah Nailul Anwar, Miftachul Huda dan jemaahnya sepakat memaafkan JZ dengan catatan tidak mengulangi perbuatannya.

Gus Huda mengajak masyarakat untuk bijak dalam bermedia sosial. Menurutnya, di era digitalisasi seperti saat ini, media sosial dapat membawa manfaat namun juga sebaliknya.

“Tehnologi membawa kita untuk mudah mengenal dunia. Ada dampak positif dan negatif dari tehnologi ini. Dengan peristiwa ini, saya mengajak masyarakat untuk bijak dalam bermedia sosial dengan memanfaatkan dalam kebaikan.” tutupnya. (**).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *