Mendag Lepas Ekspor Baja Senilai USD 195 ribu ke 3 Negara

NASIONAL, PURWAKARTA1355 Dilihat

Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan saat melepas expor baja tujuan ke tiga negara di Jawa Barat

BERITA SEMARAK, PURWAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia, Zulkifli Hasan melepas ekspor baja berteknologi tinggi ke tiga negara, Jum’at (21/06 /2024) di Plant Sadang, Purwakarta, Jawa Barat.

Mendag mengatakan, ekspor baja berteknologi tinggi yang dilakukan oleh PT Tata Metal Lestari itu bertujuan ke Australia, Kanada, dan Puerto Rico. Kata dia, perusahaan tersebut, mengexpor baja nexalume, nexium, dan nexcolor sebanyak 160 ton senilai USD 195 ribu.

“Kita berharap, ini menjadi pertanda Indonesia bisa menjadi negara maju 2045 sesuai cita-cita pemerintah,” kata Menteri Perdagangan, Jum’at (21/06 /2024) dikutip dari siaran pers Kementrian Perdagangan melalui Biro Hubungan Masyarakat.

BACA JUGA : Judi Online Picu Keretakan Rumah Tangga, Uang Belanja Dipotong

BACA JUGA : Satgas Bakal Tutup Pelayanan Top Up yang Terbukti Terafiliasi Game Judi Online

Perusahaan ini, terang Mendag, merupakan salah satu kontributor terhadap surplus neraca perdagangan yang telah berjalan.

“PT Tata Metal merupakan salah satu perusahaan kontributor terhadap surplus neraca perdagangan selama 49 bulan berturut-turut,” terang dia.

Selain memberikan nilai tambah, jelas Mendag, ekspor juga menyerap banyak tenaga kerja. Menurutnya, ekspor produk baja ke Australia, Kanada, dan Puerto Rico ini, merupakan ekspor pertama bagi PT Tata Metal Lestari di lokasi produksi Sadang.

BACA JUGA : 80 Ribu Pemain Judi Online Adalah Anak-anak

BACA JUGA : Satgas Judi Online Bakal Lakukan 3 Operasi Hukum

“Ekspor baja ke Australia dan Kanada ini bisa menyeimbangkan neraca perdagangan. Kita memiliki perjanjian perdagangan dengan Australia,” ujar Mendag.

Dijelaskan Mendag, selain melayani pasar dalam negeri, perusahaan tersebut juga melayani pasar ekspor dengan pertumbuhan rata-rata di atas 10 persen.

Mendag mengungkapkan, jika ingin menjadi negara maju, Indonesia harus menguasai pasar dunia.

BACA JUGA : Buat Efek Jera, Mendagri Siapkan Sanksi ASN Terlibat Judi Online

“UMKM saja kita bangga, apalagi ini baja yang termasuk industri teknologi tinggi. Mudah-mudahan ini memberikan tanda-tanda bahwa citacita kita untuk menjadi negara maju tahun 2045 bisa kita capai,” ungkapnya.

Ia menekankan, Kementerian Perdagangan akan terus mendorong pembukaan akses pasar produk Indonesia ke negara mitra dagang.

Akses pasar itu, melalui pameran dagang internasional, misi dagang, maupun perjanjian dagang baik melalui Free Trade Agreement (FTA), Preferential Trade Agreement (PTA), Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), sebagai jalan tol bagi ekspor produk Indonesia ke negara mitra.

BACA JUGA : Kominfo Edukasi Masyarakat tentang Bahaya Judol

“Dengan Australia yang merupakan negara tujuan ekspor PT Tata Metal Lestari pada pelepasan ekspor hari ini, Indonesia telah memiliki perjanjian dagang dengan Australia yakni Indonesia-Australia CEPA. Sedangkan dengan Kanada, Indonesia sedang dalam tahap perundingan melalui Indonesia-Canada CEPA,’’ sampainya.

Mendag menyampaikan, Pemerintah juga terus mendukung untuk membuka pasar pasar baru seperti Puerto Rico dan negaranegara Amerika Latin.

BACA JUGA : Menko Perekomian Bersuara tentang Bansos Untuk Korban Judol

“Indonesia memiliki perjanjian dagang dengan Chile. Melalui Chile, Indonesia masuk ke Amerika Latin dengan tarif nol, termasuk baja. Nah, pelepasan ekspor baja ke Kanada dan Australia merupakan momentum yang tepat dalam merespon permintaan baja Kanada dan Australia yang terus meningkat masing-masing sebesar 16,94 persen dan 14,72 persen dalam lima tahun terakhir,” jelasnya.

Masih kata Mendag, Australia, sebagai salah satu negara tujuan ekspor produk baja Indonesia, sekaligus merupakan mitra dagang penting bagi Indonesia. Pada 2023, total nilai perdagangan Indonesia-Australia mencapai USD 12,47 miliar.

BACA JUGA : Kontrak Kerja PPPK Dievaluasi Secara Berkala

“Tren kinerja perdagangan kedua negara tumbuh dengan sebesar 16,78 persen selama lima tahun terakhir (2019–2023). Kanada sebagai salah tujuan ekspor baja PT Tata Metal Lestari juga merupakan mitra dagang penting bagi Indonesia,” tuturnya.

Diketahui, Indonesia merupakan negara eksportir baja dunia urutan ke-8 yang pada 2023 lalu, jumlah ekspor baja Indonesia mencapai USD 29,61 miliar.

Kinerja ekspor baja Indonesia tidak terlepas dari peran dan kerja keras pelaku usaha Indonesia, termasuk salah satunya PT Tata Metal Lestari. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *